"Sarkozy bahkan menyilangkan kakinya dan menunjukkan sol sepatunya kepada raja."
RABU, 1 DESEMBER 2010, 10:04 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny ArmandhanuVIVAnews - Setelah Amerika dan negara-negara Arab, laman WikiLeaks tampaknya turut membuat gusar Prancis. Pasalnya, laman itu memuat informasi yang menyebutkan bahwa Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, pernah membuat tersinggung pemerintah Arab Saudi saat diundang mengunjungi kerajaan itu dua tahun lalu.
Dia juga dikabarkan bertingkahlaku tidak pantas saat menyambangi Maroko. Informasi itu, menurut harian Guardian, merupakan salah satu topik laporan diplomatik dari sejumlah kedutaan besar (Kedubes) AS ke Washington, yang bocor ke laman WikiLeaks.
Laporan itu mengungkapkan bahwa Sarkozy pernah membuat gara-gara dengan Saudi saat diundang berkunjung pada Januari 2008. Kunjungan itu untuk mempererat hubungan personal antara Sarkozy dengan Raja Abdullah.
Namun, sebuah memo dari Kedubes AS di Riyadh melaporkan bahwa sejumlah kontak di Saudi mengungkapan ketidaksenangan mereka atas perilaku Sarkozy terkait dengan kunjungan itu. Diantaranya adalah keinginan Sarkozy untuk mengajak tunangannya saat itu, Carla Bruni, yang kini telah resmi berstatus istri.
Ajakan Sarkozy itu tidak sesuai dengan budaya di Saudi, yang melarang seorang pria berjalan bersama perempuan yang tidak punya hubungan keluarga dengan yang bersangkutan. Bruni akhirnya tidak jadi ikut.
Tiba di Saudi, tulis memo itu, Sarkozy tampaknya ngambek. Dia dilaporkan kurang menghargai tuan rumah dengan tidak mencicipi makanan tradisional Arab yang dihidangkan. Selain itu, Sarkozy juga tampak bosan saat mengikuti upacara penyambutan tamu negara yang disiarkan di televisi.
Tidak hanya di Saudi, WikiLeaks juga membocorkan memo Kedubes AS di Rabat, Maroko. Memo itu berupa laporan atas kunjungan Sarkozy pada Oktober 2007. Pada memo tersebut, kedubes AS mengatakan bahwa terdapat gosip yang beredar di kalangan publik bahwa Sarkozy terlalu santai atau tidak bersikap seperti negarawan, saat mengikuti acara resmi.
“Sarkozy duduk terlalu santai di kursinya saat dia dan raja Maroko menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan di istana negara di Marrakech. Pada salah satu kesempatan, Sarkozy bahkan menyilangkan kakinya dan menunjukkan sol sepatunya kepada raja. Ini adalah tindakan tabu di masyarakat Islam,” tulis memo tersebut.
Belum ada komentar dari Prancis atas publikasi laporan yang menyudutkan Sarkozy itu. (hs)
Laporan itu mengungkapkan bahwa Sarkozy pernah membuat gara-gara dengan Saudi saat diundang berkunjung pada Januari 2008. Kunjungan itu untuk mempererat hubungan personal antara Sarkozy dengan Raja Abdullah.
Namun, sebuah memo dari Kedubes AS di Riyadh melaporkan bahwa sejumlah kontak di Saudi mengungkapan ketidaksenangan mereka atas perilaku Sarkozy terkait dengan kunjungan itu. Diantaranya adalah keinginan Sarkozy untuk mengajak tunangannya saat itu, Carla Bruni, yang kini telah resmi berstatus istri.
Ajakan Sarkozy itu tidak sesuai dengan budaya di Saudi, yang melarang seorang pria berjalan bersama perempuan yang tidak punya hubungan keluarga dengan yang bersangkutan. Bruni akhirnya tidak jadi ikut.
Tiba di Saudi, tulis memo itu, Sarkozy tampaknya ngambek. Dia dilaporkan kurang menghargai tuan rumah dengan tidak mencicipi makanan tradisional Arab yang dihidangkan. Selain itu, Sarkozy juga tampak bosan saat mengikuti upacara penyambutan tamu negara yang disiarkan di televisi.
Tidak hanya di Saudi, WikiLeaks juga membocorkan memo Kedubes AS di Rabat, Maroko. Memo itu berupa laporan atas kunjungan Sarkozy pada Oktober 2007. Pada memo tersebut, kedubes AS mengatakan bahwa terdapat gosip yang beredar di kalangan publik bahwa Sarkozy terlalu santai atau tidak bersikap seperti negarawan, saat mengikuti acara resmi.
“Sarkozy duduk terlalu santai di kursinya saat dia dan raja Maroko menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan di istana negara di Marrakech. Pada salah satu kesempatan, Sarkozy bahkan menyilangkan kakinya dan menunjukkan sol sepatunya kepada raja. Ini adalah tindakan tabu di masyarakat Islam,” tulis memo tersebut.
Belum ada komentar dari Prancis atas publikasi laporan yang menyudutkan Sarkozy itu. (hs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar